My Blog List

Search This Blog

Wednesday 30 December 2009

PEMBAHASAN

A.Pengertian Motivasi
Kata motif seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat.
Jadi motif tersebut merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah- laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu.
Tidak bisa dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu di mulai dengan motivasi (niat). Lalu, seperti apa pengertian motivasi yang sebenarnya?
Untuk lebih memperjelas pembahasan tentang motivasi, berikut pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia, diantaranya yaitu:
1. Pengertian motivasi menurut Wexley & Yukl adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.
2. Sedangkan menurut Mitchell motivasi mewakili proses- proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela yang diarahkan ke tujuan tertentu.
3. Gray lebih suka menyebut pengertian motivasi sebagai sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu.
4. Morgan mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku, tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut, dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut.
5. McDonald memilih pengertian motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.  
6. Chung dan Megginson yang dikutip oleh Faustino Cardoso Gomes, menerangkan bahwa pengertian motivasi adalah tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang yang mengejar suatu tujuan dan berkaitan dengan kepuasan kerja dan perfoman pekerjaan.
7. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
8. A. Anwar Prabu Mangkunegara, memberikan pengertian motivasi dengan kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja.
9. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.
10. Lain lagi dengan Henry Simamora, pengertian motivasi menurutnya adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang dikehendaki.
11. Soemanto secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan,telah terjadi di dalam diri seseorang.
Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya. 
 
B.Motivasi Belajar
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orangtuanya.
Contoh lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
A. Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
1. Motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
2. Motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang bersangkutan.
B. Tips-tips meningkatkan motivasi belajar
Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
Tips-tips itu diantaranya sebagai berikut :
1. Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam belajar.
2. Bertanyalah tentang pengalaman di berbagai tempat kepada orang-orang yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang mendapat penghargaan atas sebuah presrasi.Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada kita.  
3. Belajar apapun, pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
4. Belajar dari internet, kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-Course@yahoogroups.com.
5. Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
C. Pembangkit motivasi dan semangat belajar
a. Membantu siswa meyakini bahwa keberhasilan itu suatu yang mungkin.
b. Kenali sikap murid di kelas.
c. Perbaiki sikap diri.
d. Meminta tanggapan murid tentang pembelajaran.

D. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan yang diharapkan.Beberapa cara untuk itu adalah seperti berikut:
1. Buat sedemikian rupa agar kegiatan-kegiatan dan potensi belajar itu nampak
2. sebagai sesuatu yang berfaedah.
3. Gunakan motif
4. Bantu siswa menyusun tujuan-tujuan dan tugas-tugasnya.
5. Langkah-langkah harus tetap terpelihara.
6. Siapkan mereka untuk menerima.
7. Ciptakan suasana kelas yang menggembirakan, penuh tawa dan kegembiraan,kerjasama dan menyenangkan,penuh kesopanan yang secara keseluruhan dapat membuat kelas menjadi tempat yang menggembirakan.

Friday 18 December 2009

160 Kebiasaan Nabi Muhammad saw

160 Kebiasaan Nabi Muhammad saw

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW SEKITAR SHALAT
Selalu shalat sunnah fajar
Meringankan shalat sunnah fajar
Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Kafirun dalam shalat fajar (ayat lain yang dibaca Nabi dalam shalat sunnah fajar)
Berbaring sejenak setelah shalat sunnah fajar
Mengerjakan shalat sunnah di rumah
Selalu shalat sunnah empat rakaat sebelum dhuhur
Mengganti dengan empat rakaat setelah duhur jika tidak sempat shalat sebelumnya
Shalat sunnah dua atau empat rakaat sebelum ashar
Shalat sunnah dua rakaat sesudah maghrib
Shalat sunnah setelah Isya'
Mengakhirkan shalat Isya'
Memanjangkan rakaat pertama dan memendekkan rakaat kedua
Selalu shalat malam (waktu shalat malam Rasulullah saw)
Menggosok gigi apabila bangun malam
Membuka shalat malam dengan 2 rakat ringan
Shalat malam sebelas rakaat (format shalat malam Nabi sebelas rakaat)
Memanjangkan shalat malamnya
Membaca surat Al-A'la, Al-Kafirun dan Al-Ikhlas dalam shalat witir
Mengganti shalat malam di siang hari jika berhalangan
Shalat dhuha empat rakaat
Tetap duduk hingga matahari bersinar setelah shalat subuh
Meluruskan shaf sebelum mulai shlaat jama'ah
Mengangkat kedua tangan saat takbiratul ihram, akan ruku' dan bangun dari ruku'
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri
Mengarahkan pandangan ke tempat sujud
Merenggangkan kedua tangan ketika sujud hingga tampak ketiaknya yang putih
Memberi isyarat dengan jari telunjuk ketika tasyahhud dan mengarahkan pandangan ke arah jari telunjuk
Meringankan tasyahhud pertama
Meringankan shalat jika berjama'ah
Menghadap ke arah kanan makmum selesai shalat jama'ah
Bersegera ke masjid begitu masuk waktu shalat
Selalu memperbarui wudhu setiap kali akan shalat
Tidak menshalatkan jenazah yang masih berhutang
Menancapkan tombak sebagai pembatas jika shlaat di tanah lapang
Mengajari shalat kepada orang yang baru masuk Islam

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI HARI JUM'AT DAN DUA HARI RAYA
Membaca surat As-Sajdah dan Al-Insan dalam shalat subuh di hari Jum'at
Memotong kuku dan kumis setiap hari Jum'at
Mandi pada hari Jum'at
Memakai pakaian terbaik untuk shalat jum'at
Memendekkan khutbah Jum'at dan memanjangkan shalat
Serius dalam khutbahnya dan tidak bergurau
Duduk di antara dua khutbah Jum'at
Membaca surat Al-A'la dan Al-Ghasyiyah dalam shalat Jum'at
Shalat sunnah setelah jum'at
Tidak langsung shalat sunnah setelah Jum'at
Mandi sebelum berangkat shalat Id
Memakai pakaian teraik ketika shalat Id
Makan terlebih dahulu sebelum berangkat shalat Idul Fitri
Baru makan sepulang dari melaksanakan shalat Idul Adha
Shalat Id di tanah lapang
Mengajak semua keluarganya ke tempat shalat Id
Memperlambat pelaksanaan shalat Idul Fitri dan mempercepat pelaksanaan shalat Idul Adha
Langsung shalat Id tanpa Adzan dan Iqomah
Dua kali khutbah dengan diselingi duduk
Pergi dan pulang melalui jalan yang berbeda
Berjalan kaki menuju tempat shalat Id
Membaca surat Qaaf dan Al-Qamar dalam shalat Id
Menyembelih hewan kurban di tempat pelaksanaan shalat Id

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MASALAH PUASA
Puasa dan berbuka secara seimbang
Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
Berbuka dengan korma
Tetap puasa meskipun bangun dalam keadaan junub
Berpuasa jika tidak mendapatkan makanan di pagi hari
Membatalkan puasa sunnah jika memang ingin makan
Banyak puasa di bulan sya'ban
Puasa enam hari syawal
Puasa hari Arafah
Puasa Asyura atau sepuluh muharam
Puasa hari senin dan kami
Puasa tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan
Mencium istri di siang hari

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DI BULAN RAMADHAN
Memperbanyak sedekah
Memperbanyak membaca Al-Qur'an
Megnakhirkan waktu sahur
Puasa wishal
Memperbanyak shalat malam (menghidupkan malam ramadhan)
I'tikaf
Menghidupkan sepuluh malam terakhir dan membangunkan keluarganya
Menyuruh para sahabat agar bersungguh-sungguh mencari lailatul qadar

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM MAKAN DAN MINUM
Tidak pernah mencela makanan
Tidak makan sambil bersandar
Makan dan minum dengan tangan kanan
Makan dengan tiga jari
Menjilati jari-jemari dan tempat makan selesai makan
Mengambil nafas tiga kali ketika minum
Minum dengan duduk dan berdiri
Mulai makan dari pinggir tempat makan
Berdo'a sebelum dan sesudah makan
Tidak pernah kenyang dua hari berturut-turut
Tidak pernah makan di depan meja makan

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM TIDURNYA
Tidur dalam keadaan suci
Tidur di atas bahu sebelah kanan
Meletakkan tangan di bawah pipi
Meniup kedua tangan dan membaca do'a lalu mengusapkannya ke badan
Tidak suka tidur sebelum Isya'
Tidur pada awal malam dan bangun di sepertiga akhir
Berwudlu dulu jika akan tidur dalam keadaan junub
Berdo'a sebelum dan setelah bangun tidur
Membaca do'a jika terjaga dari tidur
Tidur matanya namun tidak tidur hatinya
Menyilangkan kaki jika tidur di masjid
Tidur hanya beralaskan tikar
Tidak menyukai tidur tengkurap

KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM BEPERGIAN
Berlindung kepada Allah dari beban perjalanan jika hendak bepergian
Sengang bepergian pada hari kamis
Senang pergi pada pagi hari
Menyempatkan tidur dalam perjalanan di malam hari
Melindungi diri atau menjauh jika buang haajt
Berada di barisan belakang saat bepergian
Bertakbir tiga kali ketika telah berada di atas kendaraan
Bertakbir saat jalanan naik dan bertasbih saat jalanan menurun
Berdo'a jika tiba waktu malam
Berdo'a jika melihat fajar dalam perjalanan
Berdo'a ketika kembali dari bepergian
Mendatangi masjid terlebih dahulu saat baru tiba dan shalat dua raka'at
Mengundi istri-istrinya jika bepergian
Shalat di atas kendaraan
Menghadap ke arah kiblat terlebih dahulu jika shalat di atas kendaraan
Mendo'akan orang yang ditinggal pergi
Mendo'akan orang yang akan bepergian
Memberi bagian tersendiri kepada orang yang diutus pergi
KEBIASAAN-KEBIASAAN NABI SAW DALAM DZIKIR DAN DO'ANYA
Senang berdoa dengan do'a yang ringkas
Membaca istighfar tiga kali dan berdzikir selepas shalat
Membaca istighfar tujuh puluh kali hingga seratus kali setiap hari
Membaca shalat dan salam atas dirinya jika masuk dan keluar dai masjid
Membaca do'a di pagi dan sore hari
Membaca do'a di akhir majlis
Membaca do'a saat keluar rumah
Berdo'a jika masuk dan keluar kamar kecil
Berdoa jika memakai pakaian baru
Berdo'a jika merasa sakit
Berdo'a jika melihat bulna
Memanjatkan do'a di saat sulit
Berdo'a jiika takut pada suatu kaum adan saat bertemu musuh
Berdo'a jika bertiup angin kencang
PERNIK-PERNIK KEBIASAAN NABI SAW
Selalu mengingat Allah di setiap waktu
Mengulangi perkataan hingga tiga kali dan bicara dengan suara yang jelas
Selalu mendahulukan yang kanan
Menutup mulut dan merendahkan suara apabial bersin
Tidak menolak jika diberi minyak wangi
Tidak pernah menolak hadiah
Selalu memilih yang lebih mudah
Bersujud syukur jika mendapat kabar gembira
Bersujud tilawah jika membaca ayat sajdah
Tidak datang ke rumah pada wkatu malam melainkan pada pagi dan sore hari
Tidak suka berbincang-bincang setelah Isya'
Tidak senang menyimpan harta dan selalu memberi jika ada yang meminta
Mengulang salam hingga tiga kali
Turut mengerjakan pekerjaan rumah
Pergi ke masjid Quba setiap sabtu
Sangat marah jika hukum Allah dilanggar namun tidak marah jika dirinya disakiti
Berubah warna mukanya jika tidak menyukai sesuatu
Memilih waktu yang tepat dalam menasehati
Tidak bohong dalam bergurau
Berdiri apabila melihat iringan jenazah
Baru mengangkat pakaian jika telah dekat dengan tanah saat buang hajat
Buang air kecil dengan jongkok
Bermusyawarah jika membicarakan suatu masalah yang penting
Menyuruh istrinya agar memakai kain jika ingin menggaulinya dalam keadaan haidh

Materi-materi Kuliah


1.Pengertian konsep Diri

a ) Konsep diri merupakan gambaran yang dimiliki individu tentang
dirinya; meliputi karakteristik fisik, sosial, psikologis, emosional,
aspirasi dan prestasi (Hurlock).

b ) Konsep diri adalah pandangan dan perasaan individu tentang dirinya
sendiri yang dapat bersifat psikologis, sosial dan fisik (Brooks).

c ) Konsep diri adalah pengetahuan dan evaluasi terhadap diri sendiri
yang diperoleh melalui pengalaman dari interaksi dengan orang lain
(Burns).


2.poin-poin konsep diri positif dan negatif

A. Ciri-ciri Konsep Diri yang Positif
1. mempunyai penerimaan diri yang baik.
2. mengenal dirinya sendiri dengan baik.
3. dapat memahami dan menerima fakta-fakta yang nyata tentang dirinya.
4. mampu menghargai dirinya sendiri.
5. mampu menerima dan memberikan pujian secara wajar.
6. mau memperbaiki diri kearah yang lebih baik.
7. mampu menempatkan diri di dalam lingkungan.


B. Ciri-ciri Konsep Diri yang Negatif
1. peka terhadap kritik.
2. responsif terhadap pujian.
3. hiperkritis; individu selalu mengeluh, mencela dan meremehkan
apapun dan siapapun.
4. cenderung merasa tidak disenangi oleh orang lain.
5. pesimis terhadap kompetisi (dalam kehidupan).
6.yidak dapat menerima kekurangan diriya.

3. Faktor-yang Mempengaruhi Konsep Diri siswa faktor

1. Penampilan diri.
2. Hubungan keluarga; sikap keluarga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan konsep diri individu. Dukungan dan kritikan menjadi
masukan berharga dalam penilaian individu terhadap dirinya.
3. Kreatifitas; kreatifitas dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas-
tugas dapat menambah rasa percaya diri.
4. Lingkungan.
5. Reaksi orang lain terhadap dirinya.
6. Usia.
7. Jenis kelamin; sumber KD laki-laki dari keberhasilan pekerjaan,
sedangkan sumber KD perempuan dari keberhasilan dalam menunjukkan
citra kwanitaanya.

4. Alat ukur untuk mengetahui konsep diri seseorang

Alat ukur yang digunakan adalah skala penilaian. Skala penilaian untuk mengukur konsep diri siswa terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu: sangat sesuai; sesuai; agak sesuai; tidak sesuai; dan sangat tidak sesuai. Sedangkan skala penilaian untuk komunikasi terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu: selalu; sering; kadang-kadang; tidak pernah. Komponen pada instrumen konsep diri merupakan pengembangan dari dimensi konsep diri menurut Fitts, yaitu: diri fisik; diri moral-etis; diri pribadi; diri keluarga; dan diri sosial. Sedangkan komponen pada instrumen komunikasi mengarah pada komunikasi verbal; komunikasi non verbal; dan relasi interpersonal yang terjadi antara orangtua dan siswa.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa persepsi siswa terhadap komunikasi dengan orangtua cenderung baik. Demikian juga konsep diri siswa pada sampel penelitian relatif cukup baik atau mengarah pada konsep diri yang positif. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara persepsi siswa terhadap komunikasi dengan orangtua dan konsep diri siswa. Hal ini berarti semakin baik persepsi terhadap komunikasi yang terjalin antara orangtua dan siswa, maka semakin tinggi konsep diri yang dimiliki siswa. Demikian sebaliknya, semakin buruk persepsi siswa terhadap komunikasi yang terjalin antara orangtua dan siswa, maka semakin rendah pula konsep diri yang dimiliki siswa.

DAFTAR PUSTAKA
http://kmplnnad.net/forum/index.php?topic=235.0
http://lib.atmajaya.ac.id/default.aspx?tabID=61&src=k&id=82216


1.Hakikat Berbicara

Hakikat berbicara merupakan pengetahuan yang sangat fungsional dalam memahami seluk beluk berbicara. Manusia hidup selalu berkelompok mulai dari kelompok kecil, misalnya keluarga, sampai kelompok yang besar seperti organisasi sosial. Dalam kelompok itu mereka berinteraksi satu dengan yang lainnya.

Di mana ada kelompok baru manusia, di situ pasti ada bahasa. Kenyataan ini berlaku baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat modern. Dalam setiap masyarakat diperlukan komunikasi lisan dan tulisan.

Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal menggunakan bahasa sebagai sarana, sedangkan komunikasi non verbal menggunakan sarana gerak-gerik seperti warna, gambar, bunyi bel, dan sebagainya. Komunikasi verbal dianggap paling sempurna, efisien, dan efektif.

Komunikasi lisan sering terjadi dalam kehidupan manusia, misalnya dialog dalam lingkungan keluarga, percakapan antara tetangga, percakapan antara pembeli dan penjual di pasar, dan sebagainya. Contoh lainnya : percakapan anggota keluarga; percakapan ibu dan anak; percakapan bertelepon, dan sebagainya.

Interaksi antara pembicara dan pendengar ada yang langsung dan ada pula yang tidak langsung. Interaksi langsung dapat bersifat dua arah atau multi arah, sedangkan interaksi tak langsung bersifat searah. Pembicara berusaha agar pendengar memahami atau menangkap makna apa yang disampaikannya. Komunikasi lisan dalam setiap contoh berlangsung dalam waktu, tempat, suasana yang tertentu pula. Sarana untuk menyampaikan sesuatu itu mempergunakan bahasa lisan.


2.TUJUAN BERBICARA

Tujuan utama berbicara adalah untuk menuangkan gagasan-gagasan pembicara kepada pendengar dengan media bahasa lisan. Secara khusus tujuan berbicara antara lain memberi informasi, menyatakan diri, mencapai tujuan, berekspresi, menghibur dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbicara dikelompokkan berdasarkan situasi, yakni berbicara dalam situasi nonformal dan berbicara dalam situasi formal. Berbicara nonformal atau berbicara dalam situasi nonformal tidak seketat berbicara formal. Jika berbicara formal dibatasi ruang dan waktu, situasi dalam berbicara nonformal tidak terbatas ruang dan waktu. Dimanapun kegiatan berbicara dapat dilangsungkan tanpa harus ada persiapan sebelumnya.
06March 20

3.Manfaat Berbicara

Manfaat Mata Kuliah Berbicara meliputi empat aspek. Aspek-aspek tersebut adalah aspek kognitif, aspek afektif, aspek keterampilan berbicara, dan aspek keterampilan mengelola pembelajaran berbicara.

Melalui kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Berbicara mahasiswa dituntun memahami dan mendalami teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara. Berarti pengetahuan mahasiswa mengenai teori, konsep, dan generalisasi berbicara serta metodologi pengajaran berbicara meningkat sejalan dengan tahap perkuliahan. Pengalaman berbicara dan pengalaman mengajarkan keterampilan berbicara merupakan fungsi Mata Kuliah Berbicara dipandang dari aspek kognitif.

Kegiatan perkuliahan Mata Kuliah Berbicara juga berpengaruh terhadap sikap mahasiswa. Bila selama ini sikap mereka terhadap keterampilan belum bersifat positif maka melalui kegiatan perkuliahan berbicara sikap itu diubah menjadi sikap positif. Para mahasiswa akan lebih memahami, menghayati, menyenangi, dan mencintai keterampilan berbicara, serta lebih gemar melaksanakan kegiatan berbicara dan pengajaran berbicara. Perubahan sikap dari belum positif menjadi bersikap positif adalah fungsi Mata Kuliah Berbicara dari aspek afektif.


http://pbsindonesia.fkip-uninus.org/media.php?module=detailmateri&id=46



4.Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Berbicara

06:54:54 -0700

Faktor-Faktor Yang mempengaruhi berbicara

Dalam membangun citra, citra individu maupun citra institusi, orang
harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi berbicara ,
orang bukan hanya bisa keliru sensasi tetapi juga bisa keliru
Ketika orang mempersepsi kita sekurang-kurangnya ada dua
hal yang mempengaruhi persepsinya, yaitu faktor situasional dan fak
tor personal.

Faktor situasional yang dapat mempengaruhi berbicara orang terhadap
kita antara lain:

2.1. Cara menyebut sifat orang. Jika kita diperkenalkan sebagai orang
yang sedikit ilmunya tetapi banyak amalnya, maka orang akan
mempersepsi kita sebagai orang baik (positif), tetapi ketika orang
memperkenalkan kita sebagai orang yang banyak amalnya tetapi sayang
tidak berilmu, maka citra yang terbangun adalah negatif.

2.2. Jarak; jarak fisik, jarak keakraban, jarak sosial maupun jarak
pemikiran. Orang yang bergaul akrab dengan ulama biasanya dipersepsi
sebagai ahli agama, yang bergaul akrab dengan koruptor terkenal
biasanya dipandang ikut kecipratan, yang banyak ber dengan
presiden biasanya diangap orang penting, orang yang sering berbicara
Marxisme sering dipersepsi sebagai Komunis, dan sebagainya.

2.3. Gerakan tubuh. Berkacak pinggang atau membusungkan dada sering
dipersepsi sebagai sombong, menundukkan kepala sering dipersepsi
sebagai sopan atau rendah hati, mengangkat muka dipersepsi sebagai
berani dan betopang dagu suka dipersepsi sebagai sedih.

2.4. Petunjuk Wajah. Wajah adalah cermin jiwa. Berseri-seri
dipersepsi sebagai gembira atau ikhlas, kusut muka sebagai stress.
Wajah memang bisa dibaca meski orang bisa tertipu oleh wajah manis
hati serigala dan wajah garang hati lembut.

2.5. Cara mengucapkan lambang verbal. Perkataan manis yang diucapkan
oleh orang marah bermakna lebih tajam dibanding kata kasar yang
diucapkan dengan wajah ceria.

2.6. Penampilan. Penampilan fisik, pakaian, kendaraan, rumah, bisa
menggambarkan citra seseorang, tetapi bagi orang yang kredibilitas
akhlaknya sudah teruji, penampilan fisik tidak akan merngubah
citranya. Dalam hal orang yang sudah dikenal keluhuran akhlak,
orang akan melihat siapa yang memakai, bukan apa yang dipakai.

Adapun faktor personal yang mempengaruhi persepsi orang terhadap kita
atau sebaliknya adalah pengalaman dan konsep diri. Bagi orang yang
telah lama hidup bersama kita, jika dalam hidup kita konsisten dalam
kebaikan, maka orang tidak akan percaya terhadap gossip negatip
tentang kita. Sebaliknya jika dalam hidup kita yang panjang banyak
perilaku buruk yang kita lakukan dan diketahui oleh banyak orang,
maka orang tidak akan percaya ketika suatu hari kita berpenampilan
sebagai orang 'alim.

Konsep diri juga sangat besar pengaruhnya dalam berkomunikasi. Konsep
diri adalah pandangan dan perasaan orang terhadap diri sendiri.
Konsep diri bisa bersifat psikis, fisik dan sosial. Orang yang konsep
dirinya positif,1) ia tetap yakin dan percaya diri dalam
berkomunikasi sehingga memperteguh citra baik yang telah dimilikinya,
sebaliknya orang yang konsep dirinya negatip terlalu memperhitungkan
respond orang sehingga kredibilitas dirinya justeru tidak nampak.

Wassalam,
agussyafii

====================================================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui
http://mubarok-institute.blogspot.com, [EMAIL PROTECTED] dan
sms 0815 19910000






Pengertian Struktur

  Saat menghadapi karya sastra seorang penikmat atau pembaca akan berhadapan dengan sebuah struktur kehidupan yang imajinatif yang bermediumkan bahasa, struktur sastra itu sendiri. Yang dimaksud dengan struktur sastra di sini adalah susunan, penegasan dan gambaran semua materi serta bagian-bagian (elemen) yang menjadi komponen karya sastra dan merupakan kesatuan yang indah dan tepat (Abrams dalam Jabrohim (ed), 2001:167). Struktur karya sastra itu merupakan suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur pembangunnya yang saling berjalinan ( Juwondo, dalam Jabrohim (ed), 2001:54).

http://mbahbrata.wordpress.com/2009/06/30/unsur-unsur-pembangun-sastra/


 STRUKTURALISME

  Kelemahan terbesar dari strukturalisme adalah sifatnya yang sinkronistis. Sebuah karya sastra dianggap sebagai sebuah dunia tersendiri yang terlepas dari dunia lainnya. Padahal, sebuah karya sastra adalah cermin zamannya. Artinya, karya sastra yang dihasilkan seorang pengarang pada suatu kurun waktu tertentu merupakan gambaran dari kondisi kehidupan yang terdapat dalam kurun waktu tersebut. Di dalamnya terdapat gambaran tentang situasi sosial, politik, ekonomi dan kebudayaan dari kurun waktu (zaman) tersebut. Strukturalisme mengabaikan semua itu. Strukturalisme hanya “bermain-main” dengan bangunan bentuk dari sebuah karya sastra semata-mata. Aspek-aspek kesejarahan dari sebuah karya sastra tidak dibenarkan untuk dijadikan acuan dalam melakukan analisis. Dapatlah dipahami jika teori strukturalisme diposisikan sebagai teori sastra yang a-historis.
Seorang pengarang tidaklah menulis dalam sebuah ruang kosong. Ia menulis dalam sebuah ruang yang di dalamnya penuh dengan berbagai persoalan kehidupan. Persoalan-persoalan itu tentulah mempengaruhi alam pikiran pengarang ketika membuat karangannya. Kondisi itu diabaikan oleh teori strukturalisme.
Dihubungkan dengan rencana penelitian yang akan dilakukan penulis sebagaimana dipaparkan pada pengantar di atas, teori strukturalisme sama sekali tidak cocok untuk digunakan sebagai alat analisis. Penelitian yang direncanakan penulis sangat bersifat diakronis, sehingga akan sangat bertentangan dengan teori strukturalisme yang bersifat sinkronis.


http://yayathendayana.blogsome.com/2009/10/20/kritik-atas-lima-teori-sasta


Pengertian Debat
PENGERTIAN (diambil dari laman Web http://yeyekh.wordpress.com/2008/04/23/ki-debatdiskusi-dan-dialog/)
* Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam institusi legislatif seperti parlemen, terutama di negara-negara yang menggunakan sistem oposisi. Dalam hal ini, debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan juri.(sumber: id.wikipedia.org)
* Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau laebih yang berbeda pandangan , dimana antara satu pihak dan pihak yang lain saling menyerang.(sumber : eduscpes.com)
* Debat terjadi di mana unsur emosi banyak berperan. Para peserta di sini lebih banyak hanya hendak mempertahankan pendapatnya dan hanya ada sedikit ruangan dalam batinnya, kalau ada, untuk mendengar dengan baik pendapat orang lain. Suasana menjadi ‘ramai’ dan sifat diskusi yang damai tidak terjadi. Masing-masing peserta hanya mau ‘mendengar’ pendapatnya sendiri-sendiri dan berkehendak agar supaya peserta lain menyetujui pendapatnya. Jadi ada unsur pemaksaan kehendak. (sumber : krishnamurti.or.id)
* Debat adalah aktivitas utama dari masyarakat yang demonstratic(sumber : pbs.org)
* Debat adalah sebuah kontes antara dua orang atau grup yang mempresentasikan tentang argument mereka dan berusaha untuk menunmngkan argument dari lawan mereka.(sumber: triviumpursuit.com)
* Debat adalah sebuah metode formal untuk mempresentasikan argument yang terdiri dari rgumen yang menyuport issue dan yang menentang issue yang diangkat
(sumber: thepeoplespeaks.org)
* Menurut saya Debat adalah adu argumentasi antara dua pihak atau lebih dalam mendiskusikan yang berbeda pandangan dalam menanggapi suatu informasi.